TRIBUNMANADO.CO.ID - Kabar baik bagi para pencari kerja ke luar negeri kembali dihembuskan oleh Kementerian Perlindungan Pekerja Migran (P2MI), terutama bagi tenaga kesehatan.
Informasi ini dilontarkan pihak Kementerian P2MI saat kerja sama Program Government to Government (GtoG) Indonesia dan Jepang serta G2G Jerman.
Di Jerman dan Jepang tenaga kerja bidang kesehatan khususnya perawat dan care Worker sangat dibutuhkan.
Wakil Menteri P2MI, Christina Aryani menyebut, khusus care worker, adalah pekerja yang tugasnya merawat orang lanjut usia (lansia).
"G2G ke Jepang membutuhkan sampai 2.5 juta pekerja dengan rentang gaji Rp 15 juta hingga Rp 20 juta sebulan di luar bonus, lembur dan THR," terang dia, Jumat (20/12/2024).
Christina Aryani menuturkan, saat kontrak berakhir, perawat atau care worker yang telah teregistrasi bisa menetap dan membawa keluarga mereka.
Untuk Jerman, Program GtoGmembutuhkan setidaknya 500 perawat dan care worker.
Jumlah ini dibutuhkan bahkan hingga tahun 2030 nanti.
Gaji yang ditawarkan pun cukup menggiurkan.
"Yakni Rp 38 juta hingga Rp 47 juta sebulan," terang dia.
Dirinya menginformasikan, untuk bisa mengakses peluang kerja ini, lulusan perawat atau care worker bisa mencari informasinya di Kantor BP3MI Provinsi Sulawesi Utara.
Ada beberapa syarat wajib. Misal untuk perawat harus lulusan bersertifikasi perawat dan memiliki STR.
Ditambah bisa berbahasa Jepang dan Jerman.
Salah seorang Alumni Poltekkes Manado, yakni Debora Vena yang merupakan peserta program GtoG Jerman, termasuk yang akan berangkat awal tahun depan.
Debora Vena akan ditempatkan di salah satu RS Penyakit Dalam di Wittenberg.
Saat berbagi kisah dengan adik-adiknya di Poltekkes Manado, Debora bilang, penerimaan program setiap awal tahun.
Untuk itu dirinya menyebut, perlunya mempersiapkan diri.
"Latihan bahasa Jerman juga penting" terang lulusan Poltekkes tahun 2022 ini. (ndo)
Bergabung dengan WA Tribun Manado di sini >>>