Gejala sakit tenggorokan umumnya dialami semua orang, termasuk ibu menyusui, akibat infeksi bakteri atau virus.

Sakit tenggorokan umumnya adalah gejala pertama yang terlihat ketika sedang menderita demam.

Selain gejala tersebut, gejala demam lainnya biasanya disertai dengan suhu tubuh meningkat, sakit kepala, dan nyeri di beberapa bagian tubuh.

Sebagai ibu menyusui, Moms tentu harus berhati-hati dalam mengonsumsi obat.

Pastikan Moms sudah berkonsultasi terlebih dahulu dengan konselor laktasi mengenai jenis obat yang tepat.

Daftar Obat Sakit Tenggorokan untuk Ibu Menyusui

- Obat pereda nyeri tanpa resep (paracetamol atau ibuprofen) untuk meredakan demam, termasuk sakit tenggorokan

- Permen isap anestesi(lozenges)

- Semprotan tenggorokan anestesi yang dapat ditemukan di apotek

- Obat kumur khusus meredakan sakit tenggorokan

- Menghirup inhalasi uap untuk meredakan hidung kering dan tersumbat

- Minum suplemen Echinacea dan Zinc (opsional)

- Sering istirahat, minum banyak cairan, dan perbanyak asupan vitamin C

- Manfaatkan bahan dapur, seperti minum air lemon hangat dengan madu, mengisap kismis, dan sebagainya

Jika Moms berpikir bisa meredakan sakit tenggorokan dengan antibiotik, cara ini justru salah besar.

Ibu menyusui yang minum antibiotik justru dapat memperparah gejala sakit tenggorokan yang dideritanya.

Berapa Lama Gejala Sakit Tenggorokan Hilang?

Namun, apabila gejalanya tidak menurun hingga seminggu lebih, segeralah berkunjung ke dokter terdekat.

Apalagi jika Moms telah mencoba semua jenis obat di atas dan tidak berhasil.

Nantinya dokter akan memberikan obat khusus sesuai dengan kondisi yang Moms alami.

Jadi, ibu menyusui tidak usah takut untuk mencari obat sakit tenggorokan.

Masih banyak pilihan obat yang bisa dicoba.

Selain itu, rasa sakit tenggorokan muncul selama sekitar seminggu.

Semoga informasi di atas bermanfaat ya.