Ilmuwan di Colossal Biosciences memiliki mimpi ambisius untuk menghidupkan kembali gajah purba mamut berbulu pada tahun 2028. Dalam perjalanannya untuk mewujudkan mimpi tersebut, mereka justru menciptakan ratusan tikus berbulu yang menggemaskan.


Tikus mirip Pokemon itu diberi nama 'Colossal woolly mouse'. Hewan ini 100% tikus, namun melewati proses rekayasa genetik untuk menampilkan beberapa sifat mirip mamut, termasuk bulu yang panjang.


Ben Lamm, CEO dan co-founder Colossal, mengatakan timnya sejauh ini sudah menciptakan hampir 100 ekor tikus berbulu. Tikus-tikus ini memiliki bulu yang warna, tekstur, dan ketebalannya mirip seperti bulu mamut.




"Hewan-hewan ini lahir dengan sehat dan mereka memiliki fenotipe yang sama persis seperti yang kami prediksi," kata Lamm, seperti dikutip dari TechCrunch, Rabu (5/3/2025).


"Satu-satunya hal yang tidak kami prediksi adalah faktor menggemaskan. Mereka (tikus-tikus) jauh lebih lucu dari yang kami perkirakan," sambungnya.



Untuk menciptakan tikus berbulu, Colossal mulai dengan menganalisis 121 genom mamut dan gajah, termasuk gajah Asia yang merupakan kerabat terdekat mamut. Genom tersebut dibandingkan untuk mengidentifikasi gen inti mamut yang membantu adaptasi di lingkungan dingin, seperti metabolisme lemak dan bulu.



Ilmuwan ciptakan tikus berbulu yang menggemaskan

Colossal kemudian menyempurnakan daftar ini hingga menemukan 10 gen yang berkaitan dengan bulu dan metabolisme lemak yang juga cocok dengan tikus. Mereka kemudian menggunakan teknologi penyunting gen bernama CRISPR untuk memodifikasi tujuh di antaranya di tikus.


Colossal meyakini bulu yang tebal dapat membantu tikus-tikus tersebut hidup di iklim sangat dingin seperti mamut ribuan tahun yang lalu. Saat ini Colossal sedang menunggu persetujuan dari Institutional Animal Care and Use Committee sebelum memulai eksperimen tersebut.


Dr. Beth Shapiro, Chief Scientist Office Colossal, mengatakan pihaknya perlu mengetes toleransi tikus berbulu terhadap kondisi dingin untuk memvalidasi apakah gen tersebut dapat meningkatkan adaptasi mamut terhadap lingkungan dingin.



Tujuan utama Colossal sebenarnya bukan menghidupkan kembali mamut berbulu, tapi menciptakan gajah Asia yang memiliki sifat seperti mamut berbulu. Hewan ini akan menjadi spesies pengganti atau proxy, jadi berbeda dengan hewan sebenarnya yang hidup ribuan tahun yang lalu.


Selain mamut berbulu, Colossal juga sedang mengembangkan spesies proxy untuk thylacine atau harimau Tasmania dan burung dodo, dua spesies yang saat ini sudah punah. Mereka juga ingin melepaskan hewan-hewan tersebut di habitat aslinya.






Baca Lebih Lanjut
Damaskus hidupkan kembali tradisi kuno Takrizeh
Antaranews
Tikus di Rumah? Kenali Penyebab dan Cara Efektif Mencegahnya
Timesindonesia
Penemuan Terbaru yang Kagetkan Ilmuwan, Protein Ini Bisa Memperlambat Penuaan
Muslimah
Ramalan Shio Hoki pada Rabu 5 Maret 2025: Shio Tikus Momen Indah
Arison Tombeg
Ramalan Shio Kerbau - Kambing - Tikus - Ular pada Rabu 5 Maret 2025: Bersikap Terbuka
Arison Tombeg
Ramalan Shio Kerbau - Kambing - Tikus - Ular pada Jumat 28 Februari 2025: Hari Indah
Arison Tombeg
Belerang Efektif Bunuh Hama Tikus, Petani di Bondowoso Butuh Alat Emposan
Timesindonesia
Usir Hama Tikus, Petani di Gadingsari Bondowoso Gunakan Jerami dan Belerang
Sri Wahyunik
Cara Petani Desa Gadingsari di Bondowoso Usir Hama Tikus, Gunakan Jerami dan Belerang
Sudarma Adi
Usir Hama Tikus Ramah Lingkungan Gunakan Jerami dan Belerang, Cara Petani di Gadingsari Bondowoso
Dyan Rekohadi